Dekan FKIP Untad : PTM Terbatas 35 Persen Dari Mata Kuliah di Prodi Masing-Masing

HARIANTRIBUANA.COM |Palu – Sejak pandemi yang berlangsung awal 2020 telah memaksa sektor pendidikan untuk beralih dari pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi pembelajaran jarak jauh. Dan kini berkat kondisi pandemi yang mulai membaik dibarengi dengan vaksin yang terus digencarkan, pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Dekan FKIP Universitas Tadulako (Untad), Dr.Ir. Amiruddin Kade, S,Pd, M,Si mengungkapkan untuk melaksanakan kuliah tata muka syaratnya sangat ketat, pihak universitas juga memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap orang yang melakukan kegiatan di kampus dalam keadaan sehat dan sudah di vaksin. Tentunya, mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tatap muka harus mendapatkan izin dari orang tua, dan fasilitas sarana prasarana seperti tempat cuci tangan harus disiapkan dilingkungan perguruan tinggi.

“Sementara ini permasalahan di mahasiswa kita belum maksimal dalam urusan vaksin, diantaranya yang ada di daerah-daerah. Dikarenakan yang banyak vaksin di dalam kota, ibukota Kabupaten saja dikecamatan ini tidak cukup dan para mahasiswa FKIP tersebut tersebar bukan di ibukota Kabupaten,” ujarnya pada hariantribuana.com Selasa, (19/10).

Menurutnya untuk kuliah tatap muka ini di minta 35 persen dari mata kuliah di prodi masing-masing tergantung dari mahasiswanya, dosen serta ketersediaan ruang perkuliahan saat ini.

Dikarenakan lanjut dia, untuk ruang kuliah saat ini masih terbatas dan baru mau dilaksanakan rehabilitasi, dari 69 bangunan itu baru 40 yang bisa dipakai, adapun 40 itu dibuat kantor karena program studi kita banyak jadi 13 prodi ini harus dibuatkan kantor dan tinggal 27 yang bisa dipakai untuk kuliah.

“Sementara ini telah dibangun tempat cuci tangan permanen di 36 gedung dan akan diresmikan di bulan Januari 2022, untuk semester ini kita gunakan yang ada dulu sesuai daya tampung yang telah disiapkan,” sambungnya.

Dia menambahkan apalagi dengan adanya program pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri untuk kuliah tatap muka yang saat ini telah tiba sebanyak 100 lebih mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh nusantara mendapat beasiswa dari kementerian dengan menyisihkan 50 orang dari FKIP.

“Dengan ketentuan para mahasiswa harus menerapkan protokol kesehatan ketat salah satunya mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, memakai masker serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan,” jelas Dekan FKIP. * (Agus)

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *