HARIANTRIBUANA.COM, Bogor – Agen telur Mitra Kandang kendati baru berdiri 8 bulan, namun tetap berupaya maksimal dalam memenuhi pasokan telur kepada masyarakat di desa Cikahuripan Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, khususnya warga disekitaran Perum Pesona Palad, BCI, Puri Harmoni 7, Pesona Kahuripan 1 dan 2.
Agen telur ini tidak hanya berorientasi pada bisnis semata, akan tetapi juga konsen dalam menjalankan program sosial, seperti memberikan bantuan biaya kesehatan bagi para resellernya, membagikan bonus telur gratis kepada para pelanggan, juga membantu biaya renovasi untuk mushola, masjid dan majelis taklim walau dalam jumlah terbatas.
Menurut owner agen telur Mitra Kandang, Bachtiar program sosial ini merupakan komitmen dirinya yang sudah diniatkan sebelum mendirikan usaha ini.
“Saya sudah niatkan akan mengeluarkan keuntungan usaha 2,5 persen baik itu untuk kegiatan keagamaan, sosial maupun kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi orang banyak,” kata Bachtiar kepada awak media hariantribuana.com melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (30/9).
Sebelumnya, agen telur ini sudah beberapa kali membagikan telur gratis kepada para pelanggan melalui pembelian telur satu kilo bonus gratis setengah kilo.
Namun untuk kedepannya, khusus untuk pembagian bonus telur gratis dirinya telah menyiapkan kartu nama yang akan dibagikan kepada para pelanggan. Kartu nama tersebut harus disimpan baik-baik.
“Saya hanya akan membagikan telur gratis kepada konsumen yang memiliki kartu nama saya. Kartu nama itu sebagai bukti bahwa dia benar pelanggan saya yang berhak menerima bonus telur gratis. Kartu nama itu nanti harus dibawa saat pengambilan telur gratis,” sebut Bachtiar.
Pada saat pembagian telur gratis nanti yang tidak menunjukan kartu nama agen telur Mitra Kandang menurut Bachtiar tidak akan diberikan bonus telur gratis tersebut.
“Tujuan pembagian telur gratis ini kan memang dikhususkan untuk pelanggan saya, bukan untuk orang yang kebetulan lewat dan mampir pada saat pembagian, seperti yang terjadi pada pembagian telur gratis sebelumnya, sulit membedakan mana benaran pelanggan dan mana yang bukan. Nah, kartu nama inilah yang nanti akan membedakannya,” tutup Bachtiar.* (Win)
