HARIANTRIBUANA.COM, Tolitoli – Untuk pelaksanaan program dan kegiatan di Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tolitoli untuk kondisi akhir bulan ini secara umum bahwa realisasi fisik dilapangan dari program kegiatan dibeberapa bidang yang ada, kisarannya rata-rata mencapai 65 persen.
Demikian disampaikan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tolitoli, Ir. Fadjar Suko Syuhada, M.T kepada hariantribuana.com, Kamis (30/9) diruang kerjanya.
Selain itu kata Fadjar, dibeberapa paket kegiatan itu justru ada yang sudah tuntas 100 persen dan telah dilaksanakan serah terima awal atas pekerjaan tersebut. Tentunya juga kita berharap diakhir tahun anggaran 2021 ini bisa terkejar semuanya, karena masih ada sekitar 35 persen lagi yang ditarget selesai dalam 3 bulan kedepan.
Lanjut dia, terkait dengan kegiatan yang ada tentunya menyesuaikan dengan kondisi kebijakan pemerintah daerah yang mana kebijakan pemda itu sendiri juga merupakan turunan dari pada kebijakan pemerintah pusat dalam hal melaksanakan refocusing anggaran di beberapa program dan kegiatan yang berada dilapangan.
Tentunya, sambung dia refocusing ini adalah terkait dengan implementasi terhadap program kegiatan menguranggi nilai dari pada biaya pekerjaan itu sendiri, sehingga dalam pelaksanaan dilapangan tentunya menyesuaikan dengan pengurangan untuk refocusing itu sendiri.
“Karena secara umum untuk Dinas PUPR Tolitoli itu sekitar 6 miliar yang harus di refocusing anggarannya yang kemudian dialokasikan untuk kegiatan tanggap darurat terkait dengan pandemi covid 19,” ujarnya.
Ia menyebut untuk beberapa titik pekerjaan yang sudah selesai yakni pengaspalan jalan dari Desa Lais ke Ogowele sekitar 3 kilo, kemudian adapula pekerjaan untuk jembatan Desa Ogowele yang sementara berjalan.
Selain itu juga ada ruas Bangkir-Buluminung (DAK Reguler) yang mana merupakan pekerjaan lanjutan dari program yang lalu sehingga untuk tahun ini juga bisa terselesaikan. Sedangkan untuk pekerjaan di bidang pengairan saat ini progresnya juga diatas 75 persen.
Sementara untuk sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM) yang berada di 4 titik itu sementara berlangsung, yang dilaksanakan kelompok swadaya masyarakat
“Jadi beberapa hari lalu semua KSM tersebut diundang untuk segera melakukan dari pengadaan pipa dan nantinya dalam tahap pencairan berikutnya itu sudah bisa digunakan untuk kegiatan pemasangan. Karena sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat dan yang nikmati hasilnya masyarakat itu sendiri,” ungkapnya.
Diharapkan kedepan kelompok swadaya masyarakat ini mempunyai kinerja lebih bagus dari kelompok sebelumnya.
“Kita harapkan dengan fasilitas yang dibangun dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, utamanya dalam rangka pemanfaatan itu harus dilakukan pemeliharaan secara baik pula,” tutupnya.* (Agus)