Sudah Dimodali 90 Juta Dari 9 Desa, Bumdes Bersama Ini Malah Mandul Alias Tidak Jalan, Pengurus Akan Diganti?

"Jadi saya tinggal mengirim surat untuk meminta pertanggunjawaban dari Bumdes, jika memang ketua tidak hadir kami akan adakan rapat dengan para kades untuk pergantian dan menarik aset berupa dua mobil operasional. Adapun pertanggujawaban terserah 9 desa kawasan ini, karena mereka sebenarnya yang punya Bumdes tersebut sebagaimana keinginan mereka itu yang kita ikuti," kata Camat.
"Jadi saya tinggal mengirim surat untuk meminta pertanggunjawaban dari Bumdes, jika memang ketua tidak hadir kami akan adakan rapat dengan para kades untuk pergantian dan menarik aset berupa dua mobil operasional. Adapun pertanggujawaban terserah 9 desa kawasan ini, karena mereka sebenarnya yang punya Bumdes tersebut sebagaimana keinginan mereka itu yang kita ikuti," kata Camat.

HARIANTRIBUANA.COM, Sigi – Bumdes bersama Masagena yang berada di Jalan Poros Palu-Bangga Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi yang sejatinya diperuntukkan bagi kesejateraan serta penopang pendapatan ke Desa secara mandiri, namun pada kenyataannya tidak benar-benar terwujud kepada 9 Desa sebagai penyuntik modal.

Diketahui Bumdes “Masagena” bersama Kecamatan yang memakai anggaran dari 9 Desa kawasan senilai 90 juta sejak 2017 hingga sekarang tidak jelas pengaplikasiannya, sehingga anggaran yang telah digunakan untuk Bumdes bersama terkesan menguap begitu saja tanpa memberikan kontribusi bagi hasil seperti yang disepakati dari awal.

Hal ini disampaikan salah satu warga Dolo Selatan yang enggan disebutkan namanya, dengan macetnya Bumdes Masagena yang di ketuai Rahman tersebut kita berharap dananya masih bisa diselamatkan jangan dibiarkan saja habis tanpa ada kejelasan yang harus dipertanggung jawabkan kepada 9 desa yang dimintai sebagai pemodal.

Sementara Kades Kaleke, Suaib mengatakan kalau keinginan kita di Desa itu agar sebagaimana tujuannya untuk menambah penghasilan dari Bumdes bersama itu bisa berbagi dengan desa yang telah memberikan modal.

Suaib menambahkan kalau saat ini memang tidak berjalan Bumdesnya itu, bagaimana caranya agar bisa lancar kembali. Apakah pengurusnya dibekukkan dulu atau langsung dicarikan pengantinya agar bumdesnya berjalan kembali.

“Harapannya Bumdes Masagena dibawah naungan Kecamatan ini dapat berkembang dan mensejaterahkan Desa, tapi kenyataannya sesuai ADRT disampaikan terkait bagi hasilnya sampai hari ini belum ada. Sedangkan modal kita yang 10 juta barangkali juga sudah tidak ada di kasnya Bumdes,” ungkapnya pada Hariantribuana belum lama ini.

Sedangkan Kades Balumpewa Randja melalui telepon selulernya menuturkan hingga saat ini dirinya terus dimintai keterangan dari BPD terkait dana hasil dari Bumdes bersama masagena. Ia pun berharap agar Pak Camat menfasilitasi dengan mengundang ketua Bumdes dan pengurusnya untuk dapat memberikan penjelasan terkait dana Bumdes yang mereka kelolah.

“Buat saya, kalau memang tidak berjalan lagi itu Bumdes biar cuman modal 10 juta itu bisa kembali agar supaya masyarakat dan BPD tidak bertanya-tanya kepada saya lagi. Bagaimana pun nantinya didesa tetap saya yang akan pertanggungjawabkan ke BPD,” jelasnya.

Terkait hal tersebut, Camat Dolo Barat, Riadin S, Sos mengatakan pekan ini akan menyurati Ketua Bumdes, karena saya sudah berjanji kepada Kepala Desa apabila september tidak ada gerakan akan diganti kepengurusan baru Bumdes, yang bukan berarti kalau diganti ketua tidak akan hilang tanggungjawabnya dengan dana yang diambil dari para Kepala Desa ini.

“Jadi saya tinggal mengirim surat untuk meminta pertanggunjawaban dari Bumdes, jika memang ketua tidak hadir kami akan adakan rapat dengan para kades untuk pergantian dan menarik aset berupa dua mobil operasional. Adapun pertanggujawaban terserah 9 desa kawasan ini, karena mereka sebenarnya yang punya Bumdes tersebut sebagaimana keinginan mereka itu yang kita ikuti,” kata Camat.* (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *