HARIANTRIBUANA.COM, Maluku Utara – Dana bantuan modal (penyertaan) dari Pemeritah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara terhadap Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Halsel selama empat tahun terakhir dengan total 10 Miliar 750 juta rupiah tidak jelas dalam pengelolaan, akibatnya Perusahan Daerah ini mengalami defisit anggaran.
Hal ini sesuai data yang dihimpun hariantribuana.com, Rabu (28/072021).
Dari hasil penulusuran, bahwa bantuan modal dari Pemda Halsel kepada Perusahan Daerah (Perusda) ini selama empat tahun terakhir, yaitu dari tahun 2018-2021 dengan jumlah total 10 Miliar 750 juta rupiah dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2018 1 Miliar 500 juta rupiah, tahun 2019 4 Miliar, tahun 2020 3 Miliar rupiah dan tahun 2021 2 Miliar 250 juta rupiah, total 10 Miliar 750 juta rupiah.
“Anggaran tersebut bila dikelola dengan baik, maka perusahan tidak akan mengalami defisit anggaran yang berjalan sejak 2 tahun terakhir ini”, kata salah satu sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Sementara itu, Plt. Dirut PDAM Halsel Suleman Bobote saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (28/07/2021) membenarkan hal tersebut.
Suleman mengatakan, PDAM saat ini mengalami defisit anggaran, sehingga operasional kantor dan lapangan sangat mengalami kendala dan bahkan gaji karyawan juga terlambat dibayar.
“Saya diserahkan amanat oleh Bupati Halsel Usman Sidik selaku pimpinan Perusda baru hampir dua bulan ini, jadi beban yang sangat berat, karena bertepatan dengan perusahan mengalami defisit anggaran,” kata Suleman.
Dirinya juga mengungkapkan, saat diserahkan SK selaku Plt. Direktur PDAM Halsel pada tanggal 24 Juni 2021, saldo perusahan yang tersimpan di rekening Bank tersisa 7 juta rupiah.
Sementara, terang Suleman, beban hutang perusahan yang harus segera diselesaikan adalah tunggakan gaji karyawan 2 bulan sebesar 6 ratus juta rupiah, gaji badan pengawas 6 bulan sebesar 100 juta rupiah, tunjangan pensiun, BPJS tenaga kerja dan BPJS Kesehatan.
“Untuk itu, saya atas nama unsur pimpinan perusahan, memohon kesadaran para segenap pelanggan, baik pribadi maupun dinas, perusahan dan lainnya, untuk ikut membantu mengatasi kesulitan anggaran perusahan ini dengan cara membayar iuran bulanan tepat pada waktunya, demi menyelamatkan perusahan dan kepentingan orang banyak,” harapnya.* (Ade Manaf)