Perwakilan Masyarakat Lingkar Tambang Kecewa, Pertemuan Dengan PT Medco EP Malaka di DPRK Lari dari Substansi?

"Kita sangat kecewa terhadap hasil rapat evaluasi DPRK Aceh Timur karena tidak melahirkan suatu rekomendasi dan keputusan apapun," sebut M. Nuraqi kepada hariantribuana com, Jumat (9/7).
"Kita sangat kecewa terhadap hasil rapat evaluasi DPRK Aceh Timur karena tidak melahirkan suatu rekomendasi dan keputusan apapun," sebut M. Nuraqi kepada hariantribuana com, Jumat (9/7).

HARIANTRIBUANA.COM, Aceh Timur – Pertemuan PT Medco E&P Malaka, BPMA dengan perwakilan masyarakat lingkar tambang blok A yang dilakukan DPRK Aceh Timur tidak menghasilkan suatu rekomendasi atau keputusan yang kongkrit, bahkan pertemuan tersebut lari dari subtansi masalah.

Hal itu diungkapkan perwakilan lingkar tambang M. Nuraqi selesai pertemuan di gedung DPRK.

“Kita sangat kecewa terhadap hasil rapat evaluasi DPRK Aceh Timur karena tidak melahirkan suatu rekomendasi dan keputusan apapun,” sebut M. Nuraqi kepada hariantribuana com, Jumat (9/7).

Seharusnya, tambah Nuraqi selevel forum resmi dengan menghadirkan pihak PT Medco EP Malaka, Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Timur bisa menjawab persoalan yang terjadi dampak dari eksplorasi gas alam di Blok A.

“Kita juga sangat kecewa terhadap beberapa anggota dewan, karena kami melihat dewan terkesan tidak serius dan kurang mampu menyerap aspirasi terkait dinamika yang berkembang dalam pertemuan tadi sore,” tukasnya.

Hal senada juga disampaikan Nasruddin selaku perwakilan masyarakat, bahwa pertemuan tersebut tidak seperti yang diharapkan, padahal kita menginginkan pertemuan tersebut bisa mendapatkan solusi.

“Kita ingin tau langkah-langkah konfrehensif apa yang akan dilakukan oleh PT Medco setiap ada persoalan seperti ada bau gas dampak dari kegiatan eksplorasi,” sebut Nasruddin.

Ini sangat ironis, nilainya karena mereka sebenarnya bukan tidak paham tentang mitigasi atau menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan.

“Karena mereka telah pengalaman, tapi kenapa di Blok A tidak dilakukan management emergensi respons,” ujar Nasruddin.

Ia berharap pada pertemuan berikutnya, “Pihak Medco bisa mempresentasikan prosedure penanganan resiko, evakuasi dan pengelolaan keluhan masyarakat sesuai rekomendasi BPMA yang disampaikan salah satu deputy BPMA dalam pertemuan tersebut,” tutur Nasruddin.* (Syahrudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *