HARIANTRIBUANA.COM, Kayong Utara – Warga Sukadana Juminggu sesalkan pelayanan RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana. Kekecewaannya berawal ketika ia membawa sang mertua untuk berobat ke RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana, namun saat tiba di RSUD pihak RSUD menolak pasien, dan menyarankan untuk kembali datang pada hari Rabu (30/6/2021) depan, karena untuk saat ini pendaftaran pasien ke dokter ahli dalam saat itu sedang penuh.
” Kemarin sekitar Dua minggu lalu, kalau tidak salah mertua saya sudah diperiksa, disitu ada hasil diagnosa dari dokter, karena ada ronsen jadi harus diperiksa dokter ahli dalam. Untuk cek kedokter ahli dalamnya. dalam surat itu dijadwalkanhari ini senin,28/6/202, tiba – tiba di tolak, harus menunggu hari rabu. Dengan alasan pasien penuh, itu alasan pihak yang menangani pendaftaran. Sedangkan pasien ini dari Pulau jauh,” terang Ijul, Senin (28/6/2021).
Seharusnya diakui Ijul, pihak RSUD
Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana bisa membatasi pasien yang mendaftar, dan bisa menyesuaikan jadwal pasien yang sudah terjadwal sebelumnya untuk kontrol ke dokter ahli dalam. Kabupaten Kayong Utara yang memiliki Dua Kecamatan daerah Kepulauan diakui Juminggu memerlukan biaya yang besar untuk turun ke ibu kota kecamatan Sukadana.
” Ini memperlambat, menambah beban pasien, beban pemikiran, fisiknya, beban ekonominya. Ini perlu mejadi evaluasi pemerintah daerah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ijul juga mengkritisi
Postu yang berada di Dusun Pancur Tanjung Nibung, Desa Dusun Kecil, Kecamatan Pulau Maya yang sudah Empat bulan tidak ada petugas yang bekerja disana. Berdasarkan informasi yang ia dapat dari masyarakat disana, beberapa petugas merasa risih dengan kondisi gelombang dan jalan yang masih semak hijau, sehingga hingga sekarang belum ada petugas yang datang di Postu di daerah tersebut.
” Kalau untuk postu Tanjung Nibung saya sudah kordinasi dengan kepala puskesmas pak rediansyah, belaiu sudah mengeluarkan SK petugas Dua orang disana, cuma sampai saat ini, saya hubungi warga disana belum ada yang datang,” ungkapnya.
Menurut Ijul, akibat tidak berfungsinya Postu di daerah tersebut masyarakat terpaksa harus menyembrang lagi ke Puskesmas di Kecamatan Teluk Batang, dan ada juga yang berobat secara kampung atau yang akrab disapa dukun kampung.
Saat dikonfirmasi Kasubag Tata Usaha RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana Ridwansyah mengatakan, bahwa penolakan pasien saat itu karena kondisi pasien saat itu sedang padat.
” Pasien yang dibawa memang direncanakan kontrol sesuai tanggal hari ini namun kadang pasien juga belum pasti datang di tanggal yang direncanakan sehingga tetap harus mendaftar ulang mengingat di RSUD Sultan Muhamad Jamaludin poly penyakit dalam merupakan poly yang kunjungannya padat,” terangnya.
Selain itu diakui Ridwansyah, menumpuknya pasien yang datang dan mendaftar karena beberapa waktu lalu, khusus dokter spesialis penyakit dalam tidak masuk karena izin.
” Kondisinya dari penyakit dalam hari jumat dan sabtu minggu lalu tidak masuk karena izin sehingga pasien penyakit dalam yang memang banyak di hari ini (senin) merupakan akumulasi pasien pasien di dua hari tersebut,” jelasnya.*(Erwin)