HARIANTRIBUANA.COM, Ambon – Kepala SMPN 2 Ambon, Gani Suat, S.Pd, M.Pd mengapresiasi berbagai langkah Pemerintah Kota Ambon dalam mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Hal itu tentu saja karena rasa keprihatinan, tanggung jawab terhadap masyarakat dan pendidikan di Kota Ambon yang berjulukan Manise ini.
Menurut Gani, seminggu lalu melalui media lokal cetak maupun online, Sekda Kota Ambon menyampaikan bahwa kemungkinan besar belum diijinkan belajar tatap muka di sekolah sekolah dalam wilayah Pemerintahan Kota Ambon, karena kondisi saat ini Kota Ambon berada pada zona oranye, ini yang perlu diantisipasi sejauh mungkin.
Dia juga mengungkapkan bahwa dilihat dari kondisi Negara saat ini dengan wabah penyakit Covid 19 yang sudah sangat mengganas.
“Dalam hal ini kami di Kota Ambon ya sudah tentu mengikuti petunjuk Pak Walikota yang mengintruksikan bahwa apabila dalam proses pembelajaran di tahun ajaran 2021 – 2022, belajar tatap muka dengan melihat pada kondisi yang ada, sehingga kalau tatap muka itu berjalan berarti kami mengacu kepada aturan yang diterapkan atau petunjuk yang disampaikan Pak Walikota itu sendiri. Jadi kalau kita lihat dari sisi Nasionalnya ini Corona luar biasa mengganas, kemudian kita lihat tadinya Kota Ambon zona kuning sampai pada zona hijau tadinya tapi sekarang sudah zona oranye,” kata Gani Suat kepada hariantribuana.com, Sabtu (19/6) diruang kerjanya.
Oleh karena itu, lanjut Gani Suat, Sekda Kota Ambon sangat mengikthiarkan tidak bisa bertatap muka jika kondisi masih seperti ini.
“Tambah lagi teman teman guru misalnya yang belum swab maka dia tidak diijinkan untuk datang mengajar di sekolah itu sendiri, tapi kalau kami di para guru di SMP Negeri 2 Ambon sudah benar-benar siap terkait dengan protokol kesehatan (Prokes), kami siap menjemput itu, jika ada petunjuk tersebut dari Pak Walikota bahwa tatap muka tetap jalan ya itu berarti kami jalan, tetapi tidak ada instruksi berarti kami tetap dengan belajar daring dan lurring seperti kemarin”, jelas Gani Suat.
Disinggung soal belajar daring dan lurring sepertinya kurang berjalan efektif, dijawab oleh Gani Suat bahwa dirinya selaku penanggung jawab di sekolah ini, setiap saat melakukan koordinasi dan komunikasi ke semua guru, baik itu guru mapel maupun guru kelas dan guru Wali kelas, termasuk para Wakasek bidang masing-masing untuk mengecek para siswa siswi yang memiliki hp android dan yang tidak memiliki hp android.
“Bagi yang tidak memiliki hp android dicatat namanya untuk mengikuti belajar rulling dan hal tersebut dapat dilaksanakan baik daring maupun rulling di sekolah ini dan yakin semuanya berjalan sesuai aturan yang berlaku,” terang Suat.
Sementara itu, soal Ujian Nasional yang ditiadakan, menurut Gani suat, dirinya sangat setuju karena ada siswa yang malas tapi dia mampu mengoles saat UN sudah pasti lulus.
“Nah, tapi sekolah yang menentukan kelulusan itu ada banyak hal terlepas dari nilai dan kehadiran tapi ada faktor tertentu juga yang tidak bisa meluluskan anak tersebut dan Alhamdulillah Syukur tahun 2020 – 2021, SMP Negeri 2 Ambon bagi siswa siswi kelas IX 100 persen lulus,” tutupnya.* (Ajid Tomagola)